Mata yang enak dipandang



Wahai yang mendiami hati sepanjang masa

Wahai yang memberi kasih tiada tara

Sang penyabar luar biasa

Sang peluluh letih, pelipur lara


Ialah wanita lemah terpantang menjadi lemah

Ialah wanita lemah berhati kebas

Sakit tak berbaring, kesal tak marah

Sedih tak menangis, lelah tak mengeluh


 Ia tak pernah mau menampakkan segala yang sebenarnya berkecamuk dalam dada

Ia selalu menatap pendurhakanya dengan mata yang sama dalam keadaan apapun

Mata yang tatapannya seteduh senja, sesejuk embun, sehangat mentari

Mata yang tak pernah terlihat sendu meski hatinya sedang remuk redam


Coba kau tatap mata Ibumu lekat-lekat, kawan..

Meski malamnya ia habis menangis tersedu sedan demi memohon doa untukmu itu dikabulkan Tuhan, esoknya akan tetap menatapmu dengan teduh

Meski malamnya ia habis menangis menahan sakit penyakitnya demi tak membuatmu khawatir itu, esoknya akan tetap menatapmu dengan hangat

Meski malamnya ia habis menangis menahan kecewa karena perbuatanmu demi tak membuatmu merasa bersalah itu, esoknya akan tetap menatapmu dengan damai pula


Coba kau tatap mata Ibumu lekat-lekat, agar kau dapat memahaminya..

Tentang nestapa tersembunyi menyeruak dada, yang akan enyah hanya dengan melihatmu berhasil

Tentang kasih sayang luar biasa, yang tak pernah minta balas

Tentang harapan-harapan besar, yang tak tersiratkan


Betapa Tuhan telah menciptakan malaikat tak bersayap dalam hidupmu, kawan

Yang meski matanya selalu membendung airmata juga menyembunyikan kecewa

Matanya akan tetap menjadi mata terenak dipandang nan penuh buncahan kasih sayang

Ialah Ibumu, wanita luar biasamu yang berjuang mati-matian untuk tidak mati demi hidupmu, anak-anaknya..

Ialah wanita yang matanya enak dipandang..

Ibu…


Hari Ibu masih lama.
Tapi bagiku hari Ibu adalah setiap hari saat ku bersamanya.

Cirebon, March 27

Komentar

Postingan Populer